REVIEW SKRIPSI 2

JUDUL SKRIPSI :

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT

PENULIS SKRIPSI :
Prayetnon,Muslihudin (0506016701) (Universitas Ahmad Dahlan )

ABSTRAK
Kredit adalah pemberian pinjaman oleh pihak lain yang akan dikembalikan pada suatu masa tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil atau yang diterima sekarang akan dikembalikan pada masa yang akan datang. Dalam penentuan kelayakan pemberian kredit kepada calon debitur terdapat beberapa kriteria yang menjadi penilaian. Penilaian ini berdasarkan analisis kualitatif yakni analisis 5C (character, capital, capacity, collateral,  condition of economy). Untuk memudahkan dalam penentuan kelayakan kredit maka dibuat sebuah model sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan kredit.
Langkah pengembangan aplikasi diawali dengan analisis kebutuhan sistem yaitu analisis input, proses, dan output, kemudian dilakukan perancangan sistem yang berupa desain pemodelan data dan pemodelan proses. Perancangan sistem diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan menggunakan Ms Access sebagai database. Langkah terakhir adalah pengujian sistem dengan black box test dan alpha test.
Dari penelitian yang telah dilakukan maka dihasilkan sebuah perangkat lunak model sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan pemberian kredit untuk pemberi keputusan atau analisis kredit. Informasi yang dihasilkan dari sistem ini adalah jumlah kredit yang diperoleh dan layak tidaknya calon debitur mendapatkan kredit. Hasil uji coba menunjukan bahwa aplikasi ini layak dan dapat digunakan.

1. PENDAHULUAN
Kredit adalah pemberian pinjaman oleh pihak lain yang akan dikembalikan pada suatu masa tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil atau yang diterima sekarang akan dikembalikan pada masa yang akan datang sedangkan dalam arti ekonomi, kredit adalah penandaan. Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu Credere artinya kepercayaan, dengan demikian wirausahawan yang memperoleh kredit dari bank adalah berdasarkan pada kepercayaan dalam hal ini berarti prestasi yang diberikan benar-benar sudah diyakini, karena dapat dikembalikan lagi oleh sipenerima kredit (nasabah) sesuai dengan waktu persyaratannya. Bank menetapkan kebijakan dalam pemberian kredit antara lain menetapkan standard untuk menerima atau menolaknya  analisa kredit yaitu untuk menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat 5C, bagaimana karakter nasabah (character), kapasitas melunasi kredit (capacity), kemampuan modal yang dimiliki nasabah (capital), jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko kredit (collateral), dan kondisi ekonomi saat ini yang mempengaruhi usaha nasabah (condition of economic). Proses penilian kredit tersebut pada prinsipnya dimaksudkan untuk menganalisis dan menilai prospek calon debitur guna memperoleh indikasi kemungkinan terjadinya default oleh calon debitur. Default adalah kegagalan nasabah membayar kembali kredit yang diterimanya. Didalam proses penilaian kredit atau sering juga disebut dengan analisa kredit yang dilakukan oleh analisis kredit antara pejabat satu dengan pejabat kredit lainnya memiliki pendapat yang berbeda atas permohonan sehingga analisis kredit terkadang kesulitan dalam menentukan besar jumlah pinjaman yang akan diberikan pada debitur berdasarkan pangajuannya, serta tak lupa masalah dalam penyimpanan atau pencarian arsip yang telah tersimpan jika akan dicocokkan dengan informasi/ pedoman yang baru diperoleh. Hal ini berdampak terhadap lamanya nasabah dalam  menunggu hasil keputusan dari pihak Bank. Dengan demikian penyaluran kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh kerenanya Bank harus bernar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sehingga sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon nasabah, Bank harus menilai terlebih dahulu kelayakan terhadap nasabah dalam pemberikan kreditnya. Menilai suatu kelayakan terhadap nasabah dalam pemberian
kredit, bukan hal yang mudah karena melibatkan banyak faktor yang harus dipertimbangkan  dan dianalisis tepat, cermat, namun cepat. Hal ini mengingat keamanan dari kredit itu sendiri agar di kemudian hari tidak menimbulkan masalah yang menyulitkan pihak nasabah maupun merugikan pihak bank akibat pengembalian kredit yang kurang lancer, diragukan, dan macet. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi dan melihat karakteristik permasalahan di atas dimana penilaian kelayakan kredit merupakan masalah yang kurang terstruktur atau semi terstruktur, cukup rumit dan kompleks maka bank memerlukan suatu perubahan sistem, seiring kemajuan dunia teknologi informasi, yang meliputi perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak ternyata membawa dampak yang multikomplek dalam berbagai segi kehidupan manusia, sehingga satu diantaranya adalah munculnya model pengambilan keputusan dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) para pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan dapat dilakukan dengan cara yang tepat, efesien dan efektif. Data yang ada akan dikelola oleh sistem yang dibuat (Komputerisasi), dengan pengolahan data yang terkomputerisasi diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan akurat. Dari penelitian yang sudah ada maka mencoba membuat sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dikenal dengan Decision Support Systems atau Sistem Pendukung Keputusan. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi dan melihat karakteristik permasalahan di atas dimana penilaian kelayakan kredit merupakan masalah yang kurang terstruktur atau semi terstruktur, cukup rumit dan kompleks maka bank memerlukan suatu perubahan sistem, seiring kemajuan dunia teknologi informasi, yang meliputi perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak ternyata membawa dampak yang multikomplek dalam berbagai segi kehidupan manusia, sehingga satu diantaranya adalah munculnya model pengambilan keputusan dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) para pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan dapat dilakukan dengan cara yang tepat, efesien dan efektif. Data yang ada akan dikelola oleh sistem yang dibuat (Komputerisasi), dengan pengolahan data yang terkomputerisasi diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan akurat. Dari penelitian yang sudah ada maka mencoba membuat sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dikenal dengan Decision Support Systems atau Sistem Pendukung Keputusan.

2. KAJIAN PUSTAKA
Ada beberapa referensi yang diambil sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang dilakukan, referensi itu diambil dari beberapa penulisan yang dilakukan sebelumnya yang membahas permasalahan yang hampir sama, antara lain. SUTANTO, Noengky Anastasia Onik Djohan. 2005 dengan judul “Analisis penilaian kelayakan pemberian kredit : studi kasus pada Bank Rakyat Indonesia unit Maguwoharjo kantor cabang sleman Yogyakarta”. Dalam penelitian terdahulu hanya sebatas membahas bagaimana anailisis penilaian kelayakan pemberian kredit kepada calon nasabah Sedangkan dari penelitaian ini akan mengembangkan penelitian yang telah ada yaitu pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan adanya sistem pendukung keputusa  ini diharapkan dapat membantu pihak bank dalam pengambilan keputusan secara cepat, cermat, dan tepat.
Sebagai tambahan acuan penelitian yaitu penelitian terdahulu yang disusun oleh Apriliani Wulandari, 2007] dengan judul ” Sistem pendukung keputusan kelayakan pemberian kredit modal kerja menggunakan Kriteria Bayes”. Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan Kriteria Bayes dalam proses pemberian kredit modal kerja pada koperasi Umbul Jaya. Proses penentuan kelayakan kredit berdasarkan beberapa kriteria yaitu kemampua membayar kembali, pengalaman menggelola usaha, penguasaan pasar, kondisi peralatan dan angunan.  Penelitian yang akan dibahas pada laporan Tugas Akhir ini adalah mengenai Sistem Pendukung Keputusan untuk analisis penilaian kelayakan pemberian kredit dengan mengambil studi kasus pada Bank. Tugas Akhir ini memfokuskan penggunaan metode  5C (Character, Capital, Capacity, Collateral, Conditon of economi)  untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penilalian kelayakan pemberian kredit.



JUDUL SKRIPSI :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENGADAAN BAHAN BAKU DINAMIS DENGAN ADANYA DISKON DAN BATAS MASA KADALUARSA  

PENULIS SKRIPSI :
Siti Mahsanah Budijati (Universitas Ahmad Dahlan )

ABSTRAK

Penelitian ini berupa pengembangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk perencanaan kebutuhan bahan baku yang mempunyai batas masa kadaluarsa dan adanya ketentuan diskon bagi  pembelian dalam jumlah tertentu. Sementara kebutuhan bahan baku setiap periode bersifat dinamis dan kapasitas gudang penyimpanan terbatas. Ketentuan diskon yan berlaku yaitu all unit quantity discount. SPK dikembangkan berdasar Model Budijati (2007) dengagn pendekatan programa dinamis. Kriteria pemilihan solusi adalah minimasi total biaya persediaan. SPK ini dikembangkan dengan software Delphi. Hasil validasi program SPK menunjukkan bahwa SPK telah valid merepresentasikan kaidah proses perhitungan programa dinamis. Untuk pengujian kelayakan implementasi, SPK diujikan kepada beberapa pakar dan beberapa industri makanan. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa SPK layak untuk diimplementasikan.

1. PENDAHULUAN
Dalam bentuk sistem pendukung keputusan berbasis komputer, perusahaan tidak harus melakukan perhitungan bagi pengadaan bahan baku secara rumit. Perusahaan hanya perlu memasukkan data input dan program sistem pendukung keputusanlah yang akan melakukan perhitungan, selanjutnya output hasil perhitungan dapat ditampilkan untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan pengadaan bahan baku.  Untuk itu dalam penelitian ini akan dikembangkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk pengadaan bahan baku dinamis dengan adanya diskon dan batas.

2. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an. Tetapi istilah Sistem Pendukung Keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System, mendefinisikan interaktif berbasis komputer, yang membantu pembuat keputusan menggunakan data dan model untuk memecahkan masalah tidak terstruktur (Sutedjo, 2002). Senada dengan pendapat diatas pada Sutedjo (2002), Man dan Watson memberikan definisi SPK sebagai suatu sistem interaktif yang membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
Validasi Program  SPK  Untuk mencek bahwa proses perhitungan yang dilakukan oleh SPK telah sesuai dengan prosedur perhitungan programa dinamis yang mendasari model yang dikembangkan untuk SPK, maka validasi program SPK dilakukan dengan cara membandingkan output SPK dengan hasil perhitungan manual dengan beberapa skenario data yang sederhana. Hasil yang ditunjukkan oleh output SPK sama dengan hasil perhitungan manual, yang berarti bahwa program SPK telah valid.


3. METODE PENELITIAN 
  1. Proses pengumpulan informasi untuk memperjelas arah dan rencana penelitian 
  2. Merumuskan masalah yang akan diteliti
  3. Penetapan tujuan dan kontribusi penelitian 
  4. Penggambaran algoritma pemrograman berdasar model Budijati (2007)
  5. Pembuatan SPK berdasar pada algoritma pemrograman yang dikembangkan sebelumnya 
  6. Pengujian kelayakan implementasi SPK oleh beberapa pakar dengan       
  7. Pengisian kuisioner 
  8. Melakukan analisis bagi SPK yang  dikembangkan  


4. HASIL PENELITIAN 
Untuk menguji kelayakan implementasi,  SPK diujikan kepada beberapa pakar dan user, dimana user adalah pemilik atau staff bagian pengadaan pada  industri makanan yang merupakan calon pemakai SPK yang dikembangkan.  Dari hasil pengujian SPK oleh 2 orang pakar, dari 10 pertanyaan yang diajukan pakar I menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap ke 10 pertanyaan yang ada, sementara pakar II meyatakan tidak setuju terhadap salah satu butir pertanyaan, yaitu tentang kemenarikan menu dalam software.  Pengujian kelayakan implementasi juga ditujukan kepada user, yaitu beberapa pemilik industri makanan, hampir seluruh responden menyatakan setuju terhadap butir-butir pertanyaan yang diajukan. Namun demikian perlu waktu pembelajaran untuk menggunakan SPK ini, terutama bagi user yang belum terbiasa dengan SPK. Pada dasarnya SPK ini layak untuk diimplementasikan.



sumber :
http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/123393
http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/123621

Komentar