RUMAH MAKAN “TENDA BIRU” MANADO
Nama dan Alamat Usaha
Jenis usaha : Rumah makan
Nama usaha :“Tenda Biru”
Bergerak di bidang : Kuliner
Nama pemilik : Meilana Ivone Marchella
Alamat Usaha : Manado Town Square 2
Jalan Piere Tendean Boulevard Manado
Informasi Tentang Usaha
Meilana Ivone Marchella (ibu Mei Ling) 42 tahun, telah membuka usaha rumah makan yang menyajikan aneka makanan khas Jawa Timur sejak tahun 2010. Usaha rumah makan ibu Mei Ling saat itu berlokasi di Jalan Serimpi (depan Hotel Rich) dengan nama rumah makan “Tenda Biru”.
Untuk membantu operasional usahanya, ibu Mei Ling saat itu mempekerjakan 3 orang tenaga kerja. Adapun berbagai macam variasi menu makanan yang dijual seperti nasi goreng Jawa, nasi pecel, nasi ayam goreng sambal lalapan, ikan mujair goreng sambal lalapan, soto ayam, soto Madura, sop buntut, Rawon, empal, gado-gado, ketoprak dan paket tahu/tempe goreng.
Sejak tahun 2013 dengan bermodalkan modal awal sebesar Rp 10 jt, melihat peluang usaha yang lebih menguntungkan dari segi tempat yang strategis dan tingkat keuntungan yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan tempat usaha yang lama ibu Mei Ling menepatkan usaha rumah makannya di Food Village Manado Town Square 2 Manado.
Omset usaha rumah makan yang diperoleh ibu Mei Ling perhari rata-rata mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Dalam perminggunya rata-rata mencapai kurang lebih Rp 20 juta, dan dalam perbulannya rata-rata mencapai kurang lebih Rp 75 juta.
Kendala yang ada yaitu persaingan untuk jenis makanan yang sejenis dengan harga yang bersaing. Cara mengatasinya dengan memberikan harga yang lebih murah dari pesaing yang dan dengan mengadakan promosi serta berusaha menjual dagangan dengan lebih menarik.
Selain itu, ibu Mei Ling juga menangani pesaing lain dengan cara menjual makanan yang halal, terutama untuk pelanggan yang beragama Islam biasanya tidak ingin memesan makanan di restoran yang menjual daging babi dikarenakan ada peluang minyak yang digunankan untuk mengoreng daging babi ikut tercampur ke dalam makanan yang dipesan.
Kendala lain yaitu pada saat kondisi usaha rumah makan sepi dari pengunjung, dan hal ini diatasi dengan promosi. Adapula sering terjadi ketidak cocokkan antar anggota kerja. Misalnya ada orang kerja yang saat teman kerjanya panggil tetapi tidak menjawab panggilan, akibatnya teman-teman kerjanya menjadi tersinggung karena diabaikan, dan diatasi dengan menasehati anggota kerja tersebut supaya tidak melakukan kesalahan yang sama. Dengan begitu karyawan juga akan memiliki pengetahuan yang lebih luas dan motivasi yang lebih baik untuk mempertahankan kinerjanya tetap baik. Adapun dalam bentuk kenaikan gaji yang diberikan secara insentif untuk memacu mereka bekerja lebih giat lagi.
Dalam kelangsungan sebuah rumah makan, keberadaan pelanggan merupakan hal yang paling pokok dan penting. Resiko yang dihadapi oleh ibu Mei Ling adalah berupa ancaman terhadap kelangsungan jumlah pelanggan. Hal ini disebabkan semakin banyaknya usaha-usaha sejenis yang bermunculan dengan melakukan berbagai cara dalam mempromosikan produk makanan terhadap mayarakat luas dengan harga yang lebih bersaing. Dalam mempertahankan usahanya dalam dunia persaingan ibu Mei Ling tetap mempertahankan kerja keras dan keuletan serta tekadnya yang merupakan modal utama dalam menjalankan usaha serta selalu memberikan dan meningkatkan mutu dan kualitas yang terbaik.
Usaha ini dirintis oleh ibu Mei Ling hingga saat ini belum memiliki jatuh bagun. Ibu Mei Ling mendirikan usaha rumah makan ini juga untuk menambah pendapatan serta berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan, karena dampak positifnya ialah terbukanya lapangan kerja bagi orang lain, sehingga sebuah usaha dibangun untuk kelangsungan hidup mereka dan orang lain.
Nama dan Alamat Usaha
Jenis usaha : Rumah makan
Nama usaha :“Tenda Biru”
Bergerak di bidang : Kuliner
Nama pemilik : Meilana Ivone Marchella
Alamat Usaha : Manado Town Square 2
Jalan Piere Tendean Boulevard Manado
Informasi Tentang Usaha
Meilana Ivone Marchella (ibu Mei Ling) 42 tahun, telah membuka usaha rumah makan yang menyajikan aneka makanan khas Jawa Timur sejak tahun 2010. Usaha rumah makan ibu Mei Ling saat itu berlokasi di Jalan Serimpi (depan Hotel Rich) dengan nama rumah makan “Tenda Biru”.
Untuk membantu operasional usahanya, ibu Mei Ling saat itu mempekerjakan 3 orang tenaga kerja. Adapun berbagai macam variasi menu makanan yang dijual seperti nasi goreng Jawa, nasi pecel, nasi ayam goreng sambal lalapan, ikan mujair goreng sambal lalapan, soto ayam, soto Madura, sop buntut, Rawon, empal, gado-gado, ketoprak dan paket tahu/tempe goreng.
Sejak tahun 2013 dengan bermodalkan modal awal sebesar Rp 10 jt, melihat peluang usaha yang lebih menguntungkan dari segi tempat yang strategis dan tingkat keuntungan yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan tempat usaha yang lama ibu Mei Ling menepatkan usaha rumah makannya di Food Village Manado Town Square 2 Manado.
Foto Rumah Makan Ibu Mei Ling
Saat ini usaha rumah makan tersebut maju pesat dan semakin berkembang dikarenakan lokasi usaha yang sangat strategis, dimana berada di Mall yang merupakan tempat yang banyak dikunjungi orang untuk keperluan berbelanja, melakukan pertemuan, bersantai serta makan. Untuk lebih menunjang kelancaran usahanya, saat ini ibu Mei Ling mempekerjakan 8 orang tenaga kerja. Untuk suplai bahan baku makanan diperoleh dari pasar tradisional yang ada di Kota Manado.Omset usaha rumah makan yang diperoleh ibu Mei Ling perhari rata-rata mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Dalam perminggunya rata-rata mencapai kurang lebih Rp 20 juta, dan dalam perbulannya rata-rata mencapai kurang lebih Rp 75 juta.
Kendala yang ada yaitu persaingan untuk jenis makanan yang sejenis dengan harga yang bersaing. Cara mengatasinya dengan memberikan harga yang lebih murah dari pesaing yang dan dengan mengadakan promosi serta berusaha menjual dagangan dengan lebih menarik.
Selain itu, ibu Mei Ling juga menangani pesaing lain dengan cara menjual makanan yang halal, terutama untuk pelanggan yang beragama Islam biasanya tidak ingin memesan makanan di restoran yang menjual daging babi dikarenakan ada peluang minyak yang digunankan untuk mengoreng daging babi ikut tercampur ke dalam makanan yang dipesan.
Kendala lain yaitu pada saat kondisi usaha rumah makan sepi dari pengunjung, dan hal ini diatasi dengan promosi. Adapula sering terjadi ketidak cocokkan antar anggota kerja. Misalnya ada orang kerja yang saat teman kerjanya panggil tetapi tidak menjawab panggilan, akibatnya teman-teman kerjanya menjadi tersinggung karena diabaikan, dan diatasi dengan menasehati anggota kerja tersebut supaya tidak melakukan kesalahan yang sama. Dengan begitu karyawan juga akan memiliki pengetahuan yang lebih luas dan motivasi yang lebih baik untuk mempertahankan kinerjanya tetap baik. Adapun dalam bentuk kenaikan gaji yang diberikan secara insentif untuk memacu mereka bekerja lebih giat lagi.
Dalam kelangsungan sebuah rumah makan, keberadaan pelanggan merupakan hal yang paling pokok dan penting. Resiko yang dihadapi oleh ibu Mei Ling adalah berupa ancaman terhadap kelangsungan jumlah pelanggan. Hal ini disebabkan semakin banyaknya usaha-usaha sejenis yang bermunculan dengan melakukan berbagai cara dalam mempromosikan produk makanan terhadap mayarakat luas dengan harga yang lebih bersaing. Dalam mempertahankan usahanya dalam dunia persaingan ibu Mei Ling tetap mempertahankan kerja keras dan keuletan serta tekadnya yang merupakan modal utama dalam menjalankan usaha serta selalu memberikan dan meningkatkan mutu dan kualitas yang terbaik.
Usaha ini dirintis oleh ibu Mei Ling hingga saat ini belum memiliki jatuh bagun. Ibu Mei Ling mendirikan usaha rumah makan ini juga untuk menambah pendapatan serta berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan, karena dampak positifnya ialah terbukanya lapangan kerja bagi orang lain, sehingga sebuah usaha dibangun untuk kelangsungan hidup mereka dan orang lain.

Komentar
Posting Komentar